Kodetifikasi Bilangan Prima

Mufasir modern sepakat bahwa al-Qur'an dalam penggambarannya sangat istimewa, karena
struktur sistematikanya matematis.1  Al-Qui an menggunakan kodetifikasi bilangan prima secara
bertingkat: surat, ayat, kata, dan huruf. Dua dekade yang lalu, pembahasan masalah seperti ini
merupakan hal yang sensitif, karena bisa dipandang "memperkosa" ayat-ayat alQur'an. Di satu sisi,
tingkat penemuan yang membahas angkaangka masih "dangkal"  --  sehingga kurang menarik.
Namun kini, dengan banyaknya alat bantu seperti komputer dan kemajuan di bidang sains yang
berhubungan satu sama lain, studi mengenai "kodetifikasi" al-Qur'an makin menampakkan hasilnya
yang luar biasa. Tentu saja, walaupun isinya sama. Hanya al-Qur'an mushaf Ustmani saja yang
dipakai, dan hanya versi itulah yang memenuhi kriteria kodetifikasi al-Qur'an, sebagaimana bahasa
aslinya pada saat wahyu diturunkan.

 

Penomoran surat dan penempatan ayat disusun berdasarkan petunjuk Nabi, tidak sama
dengan urutan turunnya wahyu. Hal ini membingungkan para mufasir klasik selama berabadabad
dan menjadi sasaran kritik para Orientalis. Sekarang telah diketahui, karena di samping susunan
isinya yang serasi dan harmonis, pembaca yang serius akan menemukan contohcontoh struktur
bilangan prima dari ratusan struktur yang ada. Istimewa sekali karena struktur tersebut
menggunakan bilangan prima kembar, di samping ujicoba dengan menggunakan Hukum Benford
untuk "melihat keaslian" al -Qur'an.
 
Apa benar dalam al-Qur'an terdapat kodetifikasi tertentu? Mana mungkin dalam kitab "antik"
ada struktur matematika nya?
 
 “Tuhan menciptakan sesuatu dengan hitungan teliti (al-Jinn 72: 28).

Segala "Sesuatu" dengan Hitungan yang Teliti


Paling tidak, terdapat dua ayat yang memberikan informasi bagi kita bahwa al-Qur'an diturunkan
dengan "hitungan".  Pertama ,  dalam Surat al -Jinn, Tuhan menciptakan segala se suatu (kejadian dan
semua objek di alam semesta) dengan "hitungan yang teliti satu persatu", yaitu dari kata Arab,
'adad .
 
"Suyaya Dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasut-rasul itu telah menyampaikan
risalah -risalah  Tuhannya, sedang sebenarnya ilmuNya meliputi apa yang ada pada
mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu. (QS al-Jinn 72 : 28).
 
Esensi ayat ini adalah bahwa ilmu Tuhan meliputi segala sesuatu, tidak ada yang tertinggal.
Semua kejadian, objek alam, penciptaan di bumi dan langit, dan struktur al-Qur'an, tidak ada yang
kebetulan. Semuanya ditetapkan dengan hitungan yang sangat teliti. Sebenarnya bila diketahui,
(sebagian) ilmu tersebut meliputi risalah-risalah yang disampaikan dan ilmu yang ada pada para
Rasul. Dalam kehidupan modern sekarang pun, kita akan menjumpai "hitungan tersebut", mulai dari
yang sederhana sampai yang paling rumit.
 
Oksigen (O2) memberikan kehidupan kepada semua makhluk di bumi melalui sistem
pernafasan; sangat vital. Tetapi bila kelebihan hitungan satu atom, ia akan menjadi ozon (O3); yang
bila dihirup manusia boleh jadi menyebabkan bencana. Tetapi bila ditempatkan di atas atmosfer
bumi, maka ia sangat berguna untuk menyerap sebagian sinar-sinar ultraviolet yang berbahaya
(radiasinya) bagi makhluk di bumi. Demikian juga karbon adalah elemen kimia yang sangat penting
bagi semua makhluk hidup, karena semua organisme dibangun dari senyawa karbon.2  

Tetapi bila ia bersenyawa dengan oksigen yang sama-sama berguna. Senyawa baru tadi menjadi gas yang
berbahaya bagi manusia, yaitu CO2

Lebih lanjut untuk memahami "hitungan yang terstruktur" atau  al -'adad:
 
Hitungan yang sangat teliti atau lebih rumit kita dayntkan pada hormon manusia. Misal nya,
C18H24O2 adalah horman estrogen yang bertanggung jawab atas sifat-sifat ke wanitaan.
Berlebih hitungan satu atom karbon saja, ia menjadi C19H28O2 Hormon testosteron, yang
bertanggung jawab atas sifat -sifat pria.3 

Hitungan yang terstruktur ditemukan juga pada DNA, sangat rumit dan mencengangkan:
 
Terdapat 3 miliar kode kimia dalam DNA yang harus dipecahkan oleh ilmuwan: setiap sel
manusia merupakan sebuah ensiklopedia yang memuat informasi sejuta halaman. Setiap
individu manusia akan berbeda informasinya terdiri dari sekitar 100 triliun sel, artinya terdapat
100 triliun perpustakaan yang sama. Sebuah gambaran yang sulit dipercaya: 100 triliun x 1000
buku ilmu  pengetahuan. Isinya Iebih banyak dari bufir pasir di dunia. Sistern hitungan ini
sangat kompleks. Semua makhluk hidup di planet ini telah diciptakan menurut paparan kode
yang ditulis dalam bahasa yang sama.4
 
Kedua,  al-Qur'an menjelaskan bahwa untuk menambah keimanan para pembaca kitab
(Yahudi, Kristen, Islam, dan lainnya), maka ia memberikan kita "enkripsi" atau "kode" bilangan 19.
Dalam bahasa al-Qur' an disebut "suatu perumpamaan yang sangat aneh", atau matsal .  Berguna
untuk menambah keimanan dan keyakinan bagi para pembaca yang serius, berpikir terbuka, dan
beriman, tetapi menambah kebingungan bagi orang-orang yang berprasangka, tertutup dan
"menentang" kitab.
 
Keterangan tersebut dimulai ketika kita membaca Surat al Muddatstsir:
 
"Neraka  (saqar)  adalah pembakar kulit rnanusia. Di atasnya ada sembilan belas (19)
penjaga  Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan
tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu untuk jadi cobaan bagi orang-orang  kafir,
supaya orangorang yang  diberi al-Kitab menjadi yakin, dan supaya orang-orang
yang beriman bertambah iman nya, dan supaya orang-orang Mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya  orang-orang yang di dalam ha tinya  ada penyakit   dan  orang-orang
kafir (mengatankan): 'Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai
suatu perumpamaan?' " (al-Muddatstsir 74: 29-31)


Kisah ini awalnya dimulai ketika-menurut at-Turmudzi, yang meriwayatkan dari sahabat Nabi,
Jabir ibn 'Abdillah'5- sebagian orang Yahudi bertanya kepada sekelompok sahabat Nabi saw,
"Apakah Nabi anda mengetahui jumlah penjaga neraka?" Maka turunlah ayat ini kepada Nabi,
karena ditanyakan oleh para sahabat. Riwayat lain menyimpulkan, ketika turun ayat 30 surat ini,
Abu Jahal berkata, "Kalian adalah orangorang kuat dan pemberani, apakah kalian tidak mampu
mengalahkan ke-19 penjaga neraka itu? Salah seorang di antara mereka yang bernama Abu al-Ayad ibn Kaidah al-Jumahiy, berkata dengan angkuhnya, "Dengan tangan kananku kukalahkan
sepuluh dan dengan tangan kiriku sembilan".
 
Dari situ, angka 19 menjadi "perumpamaan yang aneh" atau matsa! bagi para ilmuwan yang
membaca al-Qur'an. Karena ditemukan ratusan struktur matematis yang berhubungan dengan
bilangan prima.
 
Struktur Utama

Struktur matematis al-Qui an sangat bervariasi, tetapi yang penting diperlihatkan adalah
struktur bilangan prima kembar 19.
 
Struktur Pertama

Struktur pertama berhubungan dengan jumlah surat dan banyaknya juz dalam al-Qur'an.
Jumlah surat di dalam al-Qur'an adalah 114 . Angka 114 adalah angka ajaib, karena bilangan prima
ke-114 adalah  619 , dan 114 adalah (6 x 19). Bilangan 619 merupakan prima kembar dengan
pasangan 617. Kita ketahui pula, isi al-Qur'an terbagi dalam 30 juz. Angka 30 adalah bilangan
komposit yang ke-19, yaitu: 4, 6, 8, 9,10,12,14, 15, 16, 18, 20, 27, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30.
 
Struktur Kedua
 
Ditemukan kode-kode tertentu sebagai pengawasan paritas. Sehingga isi yang diterima
diyakini asli oleh "pembaca", dan tidak berubah.
 
Al -Qur'an terstruktur dalam bentuk 6 x (10 + 9), yaitu 60 surat dengan nomor ayat-ayat yang
genap, dan 54 surat dengan nomor ayat -ayat yang ganjil. Contohnya adalah al-Fatihah dengan 7
ayat berarti surat dengan ayat ganjil. Tetapi al -Baqarah dengan 286 ayat merupakan surat dengan ayat genap

Prof. Abdullah Jalghoom dari Yordania menemukan suatu ketentuan paritas dengan kondisi di
atas; jumlah ke-60 surat dengan ayat -ayat genap adalah 3.450 atau (345 x 10) dan jumlah nomor
surat ke -54 dengan ayat-ayat ganjil adalah 3.150 atau (345 x 9). Total jumlah nomor surat adalah
6.555 atau (345 x 19). Dari sisi matematis, bilangan tersebut adalah 1 + 2 + 3 + 4 + 5 +
6+7+....+114=6.555.
 
Dengan demikian, nomor surat dan jumlah ayat -ayatnya tidak dapat dipertukarkan - jika
tertukar   - struktur di atas tidak berlaku. Misalnya, Surat al-Fatihah ditukar tempatnya dengan Surat
al -Baqarah maka jumlah ayat-ayat yang genap menjadi 3.449 dan jumlah ayat -ayat yang ganjil
menjadi 3.151.
 
Struktur Ketiga
 
Parity check  juga ditemukan dalam pembagian nomor surat dengan jumlah ayatnya -menjadi
satu kesatuan yang tak terpisahkan. Al-Qur'an dengan 114 surat terbagi dua susunannya:
 
1. 57 surat yang  homogen, di mana nomor suratnya sama dengan jumlah ayat yang
dikandungnya, yaitu genap -genap  atau  ganjil-ganjil Contoh Surat al -Fatihah atau "Pembukaari'
dengan nomor surat 1 atau ganjil, jumlah ayat yang dikandungnya juga ganjil, yaitu 7 ayat.
Contoh lain adalah Surat al-Baqarah atau "Sapi Betina". Nomor surat 2 atau genap, jumlah
ayat 286 atau genap pula. Surat homogen ini, jumlah nomor surat dan jumlah ayatnya adalah
6.236, atau sama banyaknya dengan jumlah ayat al -Qur'an seluruhnya!

2. 57 surat yang heterogen, di mana nomor suratnya berlawanan dengan jumlah ayatnya, yaitu
genap -ganjil atau ganjilgenap. Misalnya, Surat Ali'Imran, nomor surat 3 atau ganjil, jumlah ayat
200 atau genap. Jumlah nomor surat dan jumlah ayatnya adalah 6.555 atau sama dengan
jumlah nomor surat dari 1 sampai dengan 114, (1+2+3+4+....+114). Dengan rumus sederhana:
 
(  N + 1  ) /  2 x N = 115  /  2 x 114  = 115  x 57 = 345  x 14 =  6.555
 
Bila kedua kelompok surat ini dijumlahkan, akan menghasilkan bilangan prima: 6.236 + 6.555
=12.791, bilangan prima ke-1.525. Struktur ini merupakan enkripsi antara jumlah nomor surat
dengan jumlah ayat al -Qur'an.

TABEL   4.1.
KLASIFIKASISURAT HOMOGEN & SURAT HETEROGEN.6

Gambar




Struktur Keempat

Berpasangan sempurna dan simetris. Pemilihan angka 114 sangat luar biasa. Pembaca akan
mendapatkan jumlah surat yang sama banyaknya, yaitu masing-masing 38 surat. Partisi kiri dan
kanan, atau kelompok 1 dan 3, jumlah nomor surat menghasilkan bilangan, yang simetris sempurna
sama banyaknya, dan merupakan kelipatan 19, yaitu (19 x 114). Sedangkan partisi tengah
menghasilkan bilangan kelipatan 19, yaitu (19 x 117). Partisi sebelah kiri adalah bilangan yang
dapat dibagi habis oleh 2, tetapi bila bilangan tersebut juga dapat dibagi oleh angka 3, maka ia
masuk ke partisi tengah. Sedangkan partisi kanan, adalah bilangan yang tidak dapat dibagi 2 dan
atau 3, atau juga merupakan sisanya. Lebih detail, dijelaskan dalam Tabel 42. 7
 
Struktur Kelima
 
Hanya ada 19 surat, tidak lebih tidak kurang-dari 114 surat-di mana jumlah nomor surat
dengan nomor ayatnya me rupakan bilangan prima (Tabe14.3).
 
TABEL 4.2
SURAT AL -QUR'AN TERBAGI MENJADI 3 PARTISI SIMETRIS



Dapat dibagi 2 Dapat dibagi 3 Tidak dapat Dapat dibagi 2 & 3
                           
TABEL 4.3
19 SURAT YG JUMLAH NOMOR SURAT & AYATNYA MERUPAKAN
BILANGAN PRIMA

Struktur Keenam
 
Jumlah 19 surat yang pertama dari surat dengan jumlah ayat -ayat bilangan prima merupakan
kelipatan 19 sebagaimana  ditunjukkan di bawah ini.
 
TABEL 4.4
19 SURAT PERTAMA DAR I AYAT -2 BILANGAN PRIMA


Struktur Ketujuh

Al -Qur'an juga terbagi dua, 29 urat dengan sisipan huruf di permulaan surat  (fawatih) , suatu
kombinasi misterius dari abjad, seperti  nun, shad, alif lam. Semuanya ada 14 huruf Arab yang telah
digunakan. Kombinasi -kombinasi huruf itu merupakan awalan, dengan 2 surat pengecualian, hanya
pada surat Makiah. Angka  29 adalah bilangan prima, bilangan ke -10. Sisanya 85 surat, dengan
faktor prima 5 dan 17, tidak mempunyai sisipan huruf. Berhubungan dengan perintah shalat, 5 kali
sehari berjumlah 17 raka'at.
 
Dari 29 surat yang mempunyai sisipan ini, terstruktur sebagai berikut:

19 surat di mana kombinasi hurufnya merupakan ayat tersendiri. Contohnya adalah Surat al -Baqarah, surat nomor 2. Sisanya, 10 surat, hurufnya bukan merupakan ayat tersendiri.
 
19 surat di mana nomor suratnya bukan bilangan prima. Contohnya, Surat Thaha, surat nomor 20.
Sisanya, 10 surat, bernomor bilangan prima: 2, 3, 7, 11, 13,19, 29, 31, 41, dan 43. Coba perhatikan,
surat 19 ditempatkan pada urutan nomor 6 dari urutan bilangan prima pada 10 surat tadi, artinya (6
x 19 =114), sama banyaknya dengan jumlah surat al -Qur'an. Jumlahnya pun: 2 + 3 + 7 + 11       +
43 = 197, 199 merupakan bilangan prima kembar, bilangan prima ke-46.

Surat  19 , Maryam, merupakan surat yang ke -10 dari 29 surat  ini.
 
TABEL 4.5
TABEL SURAT FAWATIH, 29 SURAT



Coba perhatikan susunan surat pada tabel sebelumnya. Surat al -'Ankabut atau "Laba-laba",
terletak di posisi tengah, dengan  nomor  surat  29. Sebelumnya terdapat 14 surat fawatif dan
sesudahnya juga terdapat 14 surat fawatih. Surat fawatih ini mulai dari surat nomor 2, al-Baqarah,
sampai dengan nomor 68, Surat al-Qalam. Posisi ini simetris murni. Lebih lanjut, surat ke-5 dari
tengah (15) adalah surat nomor 19, dan surat ke -5 setelahnya adalah surat nomor 38, atau (2 x  19).
Perhatikan pula, dari Surat Maryam nomor 19 sampai akhir, ada  19 surat fawatih. Demikian pula,
sebelum Surat Shad nomor 38, terdapat 19 surat fawatih.
 
Struktur atau bentuk (10 + 19) surat-surat ini makin jelas, karena baik Surat Maryam maupun
Surat Shad sama -sama ter letak di posisi nomor 10, dari urutan depan dan dari urutan belakang.

Apakah Muhammad saw yang Mengatur Itu?
 
Profesor Bassam Jarrar 8  menemukan bahwa, selain pengaturan jumlah huruf-huruf sisipan
tadi, turunnya surat teratur berdasarkan nomor urutan dan jumlah huruf sisipan.
 
1.     Surat  al -Qalam, bernomor 68, adalah surat pertama fawatih yang turun dengan sisipan huruf
Nun . Fawatih ini tidak diulangi (hanya satu kali), karena berikutnya surat 50, Qaf, dengan huruf  qaf.
Diulang kedua kalinya pada ayat pertama surat 42, asy -Syura. Di sini menariknya: surat ketiga
yang muncul adalah surat nomor 38, Shad, dengan huruf fawatih  shad. Diulang hingga tiga kali
pula, yaitu ayat pembukaan pada surat nomor 7 dan nomor 19. Lalu, apa artinya? Artinya, turun
pertama kali, nun  dipakai satu kali. Turun kedua,  qaf dipakai 2 kali. Turun ketiga, shad, dipakai 3
kali.

2.       Di antara surat fawatih, surat nomor 2 sampai dengan surat nomor 68, terdapat 38 surat
bukan fawatih, atau (2 x 19)! Lebih lanjut, bilangan 38 ini sama dengan kemunculan huruf fawatih:
Alif,  Lam, Mim, dan sebagainya.
TABEL 4.6
JUMLAH KEMUNCULAN HURUF FAWATIH



Coba perhatikan surat -surat fawatih ini. Mereka disusun sangat unik, simetris satu sama lain,
dan surat nomor 29 diletakkan di tengah -tengah  29 surat.
 
Dengan kata lain 114 surat al-Qur'an ditandai dengan 19 surat yang membentuk bilangan
prima-jumlah nomor surat dan ayatnya. Ditandai pula dengan  29 surat fawatih, di mana dalam  29
surat itu di-enkripsi dengan  19 surat lagi berupa huruf fawatih yang merupakan ayat tersendiri.
Simetris sempurna karena surat bernomor 29 diletakkan di tengah diapit simetris oleh surat  19 dan
surat bernomor 38 atau  (19 x 2) . Sedangkan sisanya 85 surat,  (17 x 5) , adalah hasil kali dua
bilangan prima kembar berhubungan dengan shalat. "Kebetulan" kata Allah yang ke -19
berdampingan dalam satu ayat dengan kata shalat yang ke-17 dalam Surat an -Nisa' ayat 103,
bukan surat fawatih (dijelaskan dalam Bab Shalat).
 
Kita lihat juga dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa bentuk kombinasi huruf fawatih ada
14 bentuk, sama dengan huruf Arabnya, yaitu sisipan dari: N, Q, H, S, T, 'A, Y, H, K, R, 'Sh, M, L, A.
 
Surat al-' Ankabut: Penengah, Sistem Heksagonal, Gelembung Alam Semesta

Surat nomor 29, al -'Ankabut atau Laba-laba, atau surat penengah, karena terletak di tengah -tengah surat fawatih, urutan ke -15. Berjudul laba -laba karena dalam surat ini terdapat hanya satu
ayat yang menceritakan "rumah laba-laba", yaitu pada ayat 41.

"Sesungguhnya  rumah  yang  paling lemah adalah rumah labalaba" (al- 'Ankabut 29 :41).

Lalu mengapa al-Qur'an menunjuk rumah laba -laba sebagai perumpamaannya?
 
Dalam matematika, bilangan 29 adalah bilangan prima kembar dengan pasangan 31. Bagian
paling menarik dari surat ini adalah hubungan antara "rumah laba-laba" yang berbentuk hexagonal
atau bersudut 6 dengan bilangan prima kembar, serta hipotesis susunan (banyak) alam semesta.
 
Bentuk heksagonal, dengan segi 6 bersudut 60 °  adalah bentuk geometri yang paling efisien
dalam memanfaatkan semua area yang ada, karena dengan volume yang sama tetapi didapat
dengan jumlah keliling yang paling sedikit, dibandingkan bentuk segi lainnya9  - misalnya, segi 8
atau segi 5. Tidak heran pola heksagonal ini-menurut NASA - dapat ditemukan di mana -mana, di
alam semesta, baik teratur (tertutup) maupun tidak teratur (terbuka), karena efisien. Misalnya,


sarang labalaba, sarang (sel) lebah, molekul atom, sel surya, kabel serat optik, buah jeruk, dan
kristal es yang membeku  10. Hipotesis dari para ahli kosmos di Inggris, misalnya, Sir Martin Rees:
bentuk (banyak) alam semesta seperti tersusun dari dengan ukuran yang sama sebuah gelembung
kecil yang dikelilingi 6 gelembung-gelembung lainnya -menjadikan bentuk yang paling kompak
dengan pola heksagonal. Lalu mengapa angka 6? Ilmuwan matematika berpendapat bahwa
umumnya kelipatan angka 6 selalu diikuti oleh bilangan prima baik sebelumnya atau sesudahnya.
Bahkan beberapa di antaranya membentuk bilangan prima kembar yang istimewa; bilangan 29 dan
31, di tengahnya terdapat angka 30, (6 x 5). Bilangan 17 dan 19, di tengahnya angka 18, (6 x 3),
dan bilangan 5 dan 7, di tengahnya angka 6. Bilangan lainnya adalah  41 dan 43, di tengahnya
angka 42 (6 x 7). Susunan seperti ini, yang diyakini oleh sebagian besar ahli astrofisika sebagai
susunan multi universes; yaitu 1 + 6. (satu di tengah, dikelililingi 6 lainnya).
 
Faktanya, Surat al -'Ankabut bernomor  29, pada ayat 41 (laba -laba): kedua -duanya adalah
bilangan prima kembar, dengan angka yang diapit bilangan 30 dan 42, merupakan pola heksagonal
pula atau sistematika angka 6.
 
Sehubungan dengan angka 41, kriptogram Frank Drake menggunakan kode 1271 garis :
produk dari bilangan prima 31 dan 41. Peralatan ini dapat dipergunakan untuk memecahkan kode
komunikasi antargalaksi, yang diterima dari sinyal-sinyal ETI, Extra Terrestrial Intelligent. 11
 
Nah, sekarang pembaca mendapat pengertian baru, mengapa struktur jumlah surat al -Qur'an
"kebetulan" merupakan rangkaian matematik  (19 x 6) , dengan koefisien angka 6, yang sebelumnya
tidak terungkap. Sekali lagi, bilangan prima kembar  5 mewakili jumlah shalat dalam sehari, prima
kembar  7 mewakili lapisan langit dan bumi (7lapisan dimensi/alam),  17 mewakili jumlah rakaat
shalat, 19 mewakili kalimat basmallah  dan struktur al-Qur'an, dan 29 mewakili surat -surat fawatih.
s urat -surat lainnya menggunakan bilangan prima 31 dan 41, misalnya Surat ar-Rahman dengan
bilangan 31 dan ayat di atas menggunakan bilangan 41. Semua mewakili bilangan prima kembar
yang mengapit pola angka 6: 6, 12, 18, 24, 30, 36,....n.
 
Surat "Penengah" ini seolah-olah ingin menunjukkan rahasia alam semesta-dari pola
heksagonal sarang laba -laba:
 
Sebagian besar  astrofisikaw an  percaya bahwa susunan multi alam sem esta  ('alamin)
mengambil pola heksagonal; di mana "gel embung  (bubble)  tengah" dikelilingi oleh "6
gelembung lainnya dengan ukuran sama". Susunannya kira-kira s ama dengan ice flake , yang
dibentuk oleh molekul  air. Ini adalah gambar an yang palirng mendekati - karena (multi)  al am
semesta belum dapat dibuktikan   hanya diyakini ol eh para ilmuwan dengan  pengukuran gaya
gr avitasi di kosmos d an jal anny a cahaya . 12
 
Al -Qur'an yang disusun berdasarkan petunjuk Nabi Muhammad (taufiqi), tidak sesuai dengan
urutan turunnya wahyu, ternyata mempunyai struktur yang spesifik. Penempatan surat, ayat,
jumlah surat, jumlah ayat, semuanya tersusun sedemikian rupa sehingga kehilangan, bertambah
atau tertukarnya ayat, apalagi tertukarnya surat, membuat kekacauan makna dan struktur tadi. Ini
membuktikan bahwa al-Qur'an telah terkodetifikasi secara sempurna sejak 'azali.
1 .   Abdullah  Arik, Beyond Probability -  God's Message in Mathematics, Journal, Submission
organisation, hal. 2.
2.  Contohnya adalah Dr. Carl Sagan dan Frank Drake, yang menemukan cryptogram  untuk
komunikasi  antar-bintang: pemecah kode komunikasi  dari sinyal ETI,  Extr a Terrestrial Intelligent.
3 . Baca lebih lanjut Peter Plichta,  God's Secret Formula , atau situs-situs  dari Dr. Peter Plichta.
4 .Baca Muhammad Abdul Halim, Mem ahami Al-Qur'an , atau Maulana Muhammad Ali, The
Religion of Islam. Di sisi sains,  'Arsy  adalah wilayah  hyperspace, dimensi lebih tinggi dari alam
semesta kita yang dikenal. Isi alam semesta, 5% objek angkasa seperti bintang dan planet-planet, 25%  dark m a tter,  dan sisanya 70 % adalah  dark  energy . Elemen kimia, hidrogen, unsur
air melimpah ruah (99,9% ), karena H  adalah elemen paling ringan. Bintang baru mengubah
hidrogen  menjadi elemen kimia yang lebih berat,  helium . Baca  Encyclopedia Outerspace  dari
David Darling atau keterangan ahli kosmos Sir Martin Rees dan ahli Fisika Teori Dr. Michio Kaku:
Our Cosmic' Habitat dan  Paaralle l  Universes.
5 .http://www.angelfire.com/on2/daviddarling/Drakecrypto.htm,  diterima 23 Desember 2003. Dari
1000 bintang terdekat, telah disisir dengan program komputer belum ada tanda-tanda
keberadaan ETI. Namun para ilmuwan tidak putus asa, karena jumlah bintang di luar angkasa
jauh lebih banyak daripada jumlah butiran pasir di planet Bumi.
6 . Ibid, http://www.angelfire.com/on2/daviddarling/AreciboM.htm, diterima 27 Desember 2003.
Antena Arecibo ini diketahui sebagai antena terbesar yang dipasang di planet Bumi, berlokasi di
Peru.
7 .Ditemukan pertama kali oleh kelomp ok ilmuwan Fakir 60 Amerika Serikat. Selanjutnya,
dikembangkan oleh para ahli matematika Muslim, termasuk surat-surat berbentuk bilangan
prima dan ayat-ayat fawatih.
8.   Ilmuwan peneliti al-Qur'an di Amerika Scrikat, penulis beberapa artikcl tentang Kitab Mulia.
9 .  Harun Yahya, Menyingka p Rahasia Alam  S emesta, Dzikra, Mei 2002, hal. 21.
10. Pernyataan NASA:  http://www.geocities.vom/capeCanaveral/Hangar /9434/ sfshesag.html, diterima 23 Desember 2003.
11. Kriptogram Frank Drake: http://www.angelfire.com/on2/david darling/D rakecry p to.htm , diterima
23 Desember 2003. Teknik terbaru memakai program komputer, ditransmisikan memakai foton
(partikel cahaya), bukan sinyal radio lagi.
12. Wawancara BBC mengenai ruang angkasa dan alam semesta:  http://216.239.57.1()
4/search?q=cache:ki J t6f i xXKAJ:www.bbc.co.uk/science/space/
spacechat/livechat/martin _rees.shtml+hexagonal,universes&hl=en&ie=UTF -8,
diterima 23 Desember 2003. Lebih lengkap baca  "Our Casmic Habitat"  dari Profesor Sir Martin
Rees, seorang ahli kosmos. Gravitasi adalah salah satu gaya dasar di alam semesta yang
paling lemah, dari empat gaya dasar yang diketahui.

Sumber: Buku Karya Arifin Muftie

0 komentar: